Wednesday, November 20, 2002

Get Inspired

Baru saja seorang teman bercerita, betapa ia suka traveling dan mendapatkan banyak insight dari orang-orang yang ditemuinya. Mungkin sudah pernah saya tulis dalam beberapa posting terdahulu. Tapi, biar saya berbagi lagi, inilah orang-orang yang sering memberi saya inspirasi:

  • tukang sampah, yang kerja malam hari pas orang lain istirahat, yang bekerja di lingkungan yang sangat tidak bersahabat (bau, racun, resiko cidera, penggusuran, premanisme).
  • sopir bis, kondektur dan masinis, yang semuanya baru bisa pulang ke rumah setelah penumpang terakhir sampai ke tujuannya.
  • pengamen, yang lagu maupun puisinya, juga tingkah lakunya mengingatkan betapa beruntungnya saya.
  • tukang koran dan tukang sayur, yang selalu bangun lebih pagi daripada siapa saja.
  • orang-orang pintar muda usia, seperti dia, dia, dia, atau dia yang saat seusia saya, mereka jjjaaauuuhhh lebih heibat daripada saya.
  • para bayi, seprti anak ini dan anak ini, yang bisa jadi mahluk paling saabbbaaar sedunia, yang rela dirinya dijadikan bahan bercanda, yang rasa ingin tahunya luaaaar biasa, yang selalu belajar, belajar, dan belajar tanpa pernah takut salah. Yang tidak pernah takut menampilkan 'emosi' yang sesungguhnya.

How about yours?
FIFA World Cup 2006

Tuan rumah Piala Dunia 2006, Jerman, secara resmi meluncurkan logo dan slogan resmi ajang sepak bola dunia itu. Berbeda dengan turnamen sebelumnya, logo turnamen kali ini lebih sederhana namun memiliki karakter yang unik dan lucu. Logo tersebut terdiri dari tiga karakter kartun yang tengah tersenyum dengan berbentuk bulat dan masing-masing memiliki warna berbeda. Tiga karakter yang penuh senyum itu sendiri menurut Presiden Komite Organisasi Piala Dunia 2006, Franz Beckenbauer, dimaksudkan untuk memberi citra bahwa Jerman tengah dalam suasana gembira dalam menggelar turnamen akbar pada 2006 nanti. Logo itu sendiri merupakan hasil kerja keras dari Whitestone, sebuah agen di London, serta Abold perusahaan yang berdomisili di Muenchen sejak september tahun lalu. (via Kompas).

Sementara itu slogan Piala Dunia 2006 berbunyi "Die Welt zu Gast bei Freuden" (Sahabat Mengundang Dunia), juga memiliki tujuan yang sama untuk memberi kesan bahwa Jerman adalah tempat yang terbuka dan berjanji akan memberi kenyamanan bagi semua orang serasa di rumah sendiri.

Pemilihan logo dan slogan di atas, IMHO, sangat tepat. Terutama saat dunia sedang berkutat dengan issue terorisme (dan separatisme di beberapa negara), yang bikin semua orang menampilkan wajah takut dan marah. Rasanya logo seperti ini, memberikan rasa optimis. Buat Indonesia, ini juga patut dipelajari. Biar semuanya jadi lebih 'segar' dan 'menggairahkan'. Lambang Korpri misalnya, pohon beringin mungkin bisa diganti dengan kartu gaple (wong sebagian ya kerjanya cuma main-main). Atau logo GDN, Gerakan Disiplin Nasional (pernah lihat?), jangan pakai burung Garuda, karena sebenarnya bisa dianggap menghina lambang negara. Mungkin bisa ganti dengan jembatan penyeberangan, karena di Jakarta toh GDN ini cuma buat mengatur para pejalan kaki. Sementara logo PLN lebih baik pakai lampu sentir atau lilin. Alasannya? Tentu anda sudah tahu.

Monday, November 18, 2002

Family Background and History

Hu Jianto terpilih menjadi Sekretaris Jenderal P.K.C. (Partai Komunis China), menggantikan posisi Presiden Jiang Zemin (via Kompas). Bukan berita ini yang menarik perhatian saya. Melainkan, apa yang ditulis oleh media mengenai latar belakang tokoh ini:

Ketika nama Hu Jintao (59) diproyeksikan untuk menjadi Sekjen Partai Komunis Cina (PKC) menggantikan posisi Presiden Jiang Zemin (76), para pengamat Cina dan wartawan pun bertanya siapa dia. Berbagai media massa di dunia sejak tahun lalu, ketika Hu melakukan perjalanan pertamanya ke daratan Eropa dan Amerika Serikat (AS), menulis dengan huruf besar, "Who is Hu?"

Hmm... entah benar atau tidak, coba perhatikan, bahwa banyak sekali karakter kuat dalam dunia politik, terutama tokoh yang cenderung otoriter, diktator, tidak diketahui latar belakang keluarganya. Tak diketahui nama ayah ibunya, siapa saja saudaranya, daerah kelahiran, dan sebagainya. Orang bahkan tidak tahu, jabatan-jabatan apa saja yang pernah dipegangnya. Aktivitas apa yang pernah diikuti dan dilakukannya. Ada kesengajaan untuk membuat semuanya samar dan tidak jelas. Tentu ada personal particular versi partai yang berkuasa, tapi semua orang tahu bahwa itu cuma kosmetik, formalitas belaka, dan penuh rekayasa.

Contoh mutakhir, presiden Rusia Vladimir Putin, misalnya. Tokoh yang sebagian besar hidupnya ada di dunia inteligen ini benar-benar misterius. Tidak banyak yang tahu track record-nya, sampai ia naik ke jenjang tertinggi di negaranya tersebut. Tidak banyak yang bisa mengungkap, peran yang pernah dilakukannya di post-post yang terdahulu. Contoh lainnya, Soeharto, mantan presiden kita. Dulu, siapa sih yang berani membicarakan latar belakang kehidupannya? Ada misteri di balik kebenaran nama ayah kandungnya. Ada misteri di balik nama-nama yang dikenal sebagai 'orang tua'-nya. Hal yang sama, berlaku juga pada Soekarno, mahapatih Gajah Mada, Hitler, Castro, Ken Arok, dan masih banyak lagi.

Orang-orang tua dulu mengatakan, bahwa air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Buah jatuh, tak kan jauh dari pohonnya. Dengan kata lain, karakter, sifat, kelebihan, dan KELEMAHAN seseorang itu bisa ditelusuri dari latar belakang keluarganya! Lebih jauh lagi, kelemahan keluarga bisa dipakai oleh lawan-lawan politik untuk menjatuhkan seseorang. Mungkin, inilah yang membuat mereka takut untuk membuka sejarahnya sendiri. Ketakutan akan orang yang bisa menelusuri 'dirinya' sampai ke urat nadi terdalam. Ketakutan, yang sering muncul pada diri seseorang otoriter, diktator. Benar yang dikatakan seorang teman saya, ego itu muncul hanya sebagai tameng untuk menutupi kelemahan diri. Semua tokoh di atas, seolah muncul tiba-tiba ke permukaan, dan tidak ada orang yang siap untuk menaklukkannya. Karena, tidak ada yang tahu jurus-jurus yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut. Tidak ada yang tahu, jurus-jurus apa yang harus disiapkan untuk menghadapinya.


Wah, kalo begini, saya tidak mungkin jadi tokoh politik terkenal donk (*mimpi*). Wong semua orang 'kenal' saya lewat blog ini. Dan banyak yang tahu juga kalau Stella adalah anak saya... he..he.. BTW, saya baru tahu kalau ternyata Hitler itu jjjaagggooooo banget bikin sketsa pinsil (sorry, lupa source-nya, but that was a very skilled sketching....). Dan dia itu, cita-citanya adalah jadi arrrrsitek!! Hidup arsitek!! Tapi dilarang sama orang tuanya. Kebayang nggak sih kalo dia jadi arsitek. Mungkin namanya tidak melegenda seperti sekarang ini (*pikirpikirpikir* kalau dulu saya dilarang jadi arsitek, jadi apa ya?).

Sunday, November 17, 2002

Thought for The Day

Lewat kolom Gde Prama, saya membaca kutiban dari the great mystic poet of Iran: Jalaludin Rumi:

...Bertahun-tahun aku mengetok pintuMu
Lamaa sekali tidak dibuka
Dan ketika dibuka
Baru aku sadar…
Kalau aku mengetuknya dari dalam...


Hhhhhh..... betapa, setelah sekian lama, rasa ingin tahu saya yang begitu besar terhadap Sang Maha Pencipta terjawab lewat puisi sederhana ini.
/* ========google analytics===== =============================*/