Nobel Ekonomi dan Perjalanan Karir
Kemarin, Akademi Sains Kerajaan Swedia mengumumkan Daniel Kahneman sebagai salah satu (dari dua) Pemenang Nobel Bidang Ekonomi 2002. Uniknya, dia mendapatkan anugerah ini karena berhasil mengembangkan teori yang menjelaskan fenomena kehidupan masyarakat modern. Teorinya berhasil menjelaskan irasionalitas yang terjadi pada masyarakat, termasuk yang saya lakukan tadi siang.
Ceritanya begini, beberapa ratus meter dari kantor saya di Thamrin, ada lokasi yang dikenal sebagai Sogo Jongkok atau "Ace Hardware" (dalam tanda kutib). Lokasinya di sekitar Menara BDN, merupakan tempat berkumpulnya ratusan pedagang kaki lima yang menjual berbagai keperluan rumah tangga dengan harga miring. Nah, teorinya si Daniel ini, (katanya) bisa menjelaskan mengapa orang bisa bermobil beberapa meter hanya untuk mendapatkan harga sekian sen lebih murah, dalam kondisi udara yang sanggat panas, jalan macet, polusi, dsb. Padahal saya juga sudah tahu kalau beberapa pedagang mematok harga yang justru lebih tinggi daripada di Glodog Electronic di Sarinah. Sehingga kalau dihitung lebih cermat, pengeluaran saya sebenarnya jauh lebih tinggi lagi.
Pemenang Nobel Ekonomi 2002 lainnya, Vernon L. Smith, juga punya latar belakang yang menarik. Bachelor Degree-nya ternyata Teknik Elektro. Tapi M.Art dan Ph.d.nya bidang ekonomi. (Dan ternyata si Daniel latar belakangnya adalah Sarjana Matematika, bukan Ekonomi). Mungkin saya juga bisa dapat Nobel (mimpi kali ye..). Nggak masalah kan kalau bidang kerja berbeda dengan latar belakang pendidikan. Biarpun saya (tadinya) Arsitek, yang kemudian kerja sebagai Product Development Specialist, yang kemudian dimutasi lagi sebagai Sales Executive..... he..he... Yang penting rajin mengamati perilaku teman dan tetangga saja. Kalau nggak bisa dapat Nobel, toh hasil pengamatan kita bisa dijadikan bahan gosip of the day...he..he...
Kemarin, Akademi Sains Kerajaan Swedia mengumumkan Daniel Kahneman sebagai salah satu (dari dua) Pemenang Nobel Bidang Ekonomi 2002. Uniknya, dia mendapatkan anugerah ini karena berhasil mengembangkan teori yang menjelaskan fenomena kehidupan masyarakat modern. Teorinya berhasil menjelaskan irasionalitas yang terjadi pada masyarakat, termasuk yang saya lakukan tadi siang.
Ceritanya begini, beberapa ratus meter dari kantor saya di Thamrin, ada lokasi yang dikenal sebagai Sogo Jongkok atau "Ace Hardware" (dalam tanda kutib). Lokasinya di sekitar Menara BDN, merupakan tempat berkumpulnya ratusan pedagang kaki lima yang menjual berbagai keperluan rumah tangga dengan harga miring. Nah, teorinya si Daniel ini, (katanya) bisa menjelaskan mengapa orang bisa bermobil beberapa meter hanya untuk mendapatkan harga sekian sen lebih murah, dalam kondisi udara yang sanggat panas, jalan macet, polusi, dsb. Padahal saya juga sudah tahu kalau beberapa pedagang mematok harga yang justru lebih tinggi daripada di Glodog Electronic di Sarinah. Sehingga kalau dihitung lebih cermat, pengeluaran saya sebenarnya jauh lebih tinggi lagi.
Pemenang Nobel Ekonomi 2002 lainnya, Vernon L. Smith, juga punya latar belakang yang menarik. Bachelor Degree-nya ternyata Teknik Elektro. Tapi M.Art dan Ph.d.nya bidang ekonomi. (Dan ternyata si Daniel latar belakangnya adalah Sarjana Matematika, bukan Ekonomi). Mungkin saya juga bisa dapat Nobel (mimpi kali ye..). Nggak masalah kan kalau bidang kerja berbeda dengan latar belakang pendidikan. Biarpun saya (tadinya) Arsitek, yang kemudian kerja sebagai Product Development Specialist, yang kemudian dimutasi lagi sebagai Sales Executive..... he..he... Yang penting rajin mengamati perilaku teman dan tetangga saja. Kalau nggak bisa dapat Nobel, toh hasil pengamatan kita bisa dijadikan bahan gosip of the day...he..he...