Friday, October 25, 2002

Today's Birthday: Pablo Picasso

1881–1973, Spanish painter, sculptor, graphic artist, and ceramist, who worked in France. (Pablo Ruiz y Picasso) He is generally considered in his technical virtuosity, enormous versatility, and incredible originality and prolificity to have been the foremost figure in 20th-century art.

BTW, saya sih sebenarnya lebih sering nggak ngerti dengan aliran seni yang dia pakai.
Warga Indonesia (dan Pakistan) Ditolak Masuk Meksiko

Malang tak dapat ditolak. Lima warga Indonesia dan 16 orang Paskitan ditolak masuk Meksiko meski telah mengantongi visa, Rabu (23/10) sore waktu setempat. Begitu tiba di Bandara Udara Mexico City, mereka langsung dijemput petugas imigrasi. Mereka sempat diinterogasi, tiket pesawat balik dirobek, kemudian dideportasi pulang. Mereka berangkat sebagai peserta LEAD (Leaderships for Environment and Development) di Guadalajara, 24 Oktober hingga 4 November 2002 (via Tempo Interaktif).

Sigh... Jadi ingat, saya dan beberapa teman pernah mengalami hal yang sama, di Guam (USA) tahun 1998 yang lalu. Waktu itu, saya akan menghadiri soft launch dari project-project SPA yang saya kerjakan desainnya. Dan kebetulan, saat itu ada kerusuhan yang sedang melanda Jakarta, di Jl. Ketapang, ketika kompleks sekolah dan biara Santa Ursula dibakar massa. Mungkin itu yang jadi penyebab utama. Yang paling kasihan adalah, seorang teman wanita yang nota bene sudah memiliki green card, dan dia di Guam hanya untuk transit, juga harus pulang. Sialnya lagi, pesawat berikutnya ke Bali baru ada tiga hari kemudian. Sehigga kami harus menginap di airport selama tiga hari juga. Kasihan banget ya....... hicks...

BTW, sampai kapan ya bangsa lain pasang style under estimate sama bangsa kita. Mexico kan sama-sama negara "susah" seperti negara kita? Cuma, dia menang bertetangga sama Amerika. Sedangkan kita bertetangga dengan Papua New Guinea dan Timor Leste.... he..he..

Thursday, October 24, 2002

Ennetation pagi ini saya ganti dengan HaloScan. Sekarang, commenting-nya sudah bisa jalan lagi. Sorry, terutama buat Grizz yang puisinya hilang..he..he..
Wwaahhhh... fasilitas commenting blog ini kok ngadat ya. Padahal script-nya sudah balik ke yang lama. Buat rekan yang sudah dan mau kasih comment, maaf ya. Mudah-mudahan cepet ketahuan error-nya.

Wednesday, October 23, 2002

Akhirnya, ada juga berita bagus di Kompas hari ini:

Identitas Pelaku Pengeboman di Bali Sudah Diketahui
Identitas pelaku pengeboman, sudah diketahui aparat intelijen Indonesia. Dan saat ini sudah dilakukan pengejaran dan pengamatan di sejumlah tempat di Indonesia. Pengejaran dilakukan oleh tim intelijen yang dipimpin Mayjen Muhdi, mantan Komandan Jendral Kopassus TNI AD. Saya ikut berdoa, agar pelaku sebenarnya dapat cepat tertangkap.

Hari Libur Nasional Digeser ke Hari Sabtu atau Senin
Pemerintah merencanakan untuk menggeser hari libur nasional di luar hari minggu ke hari Sabtu atau Senin. Dengan demikian, masyarakat akan punya libur panjang akhir pekan (long weekend) sampai empat kali dalam setahun. Wah, ini sih assyyiikk bener. Tapi, kalau libur digeser ke hari Senin, saya cuma libur 3 hari, karena Sabtu masuk. Kalau libur digeser hari Sabtu, yang bete pasti yang hari Sabtu kantornya memang sudah libur...he...he... Anyway, ini akan benar-benar bagus kalau jadi dilaksanakan.
Arachnophilia

Weblog ini, ternyata memberi lebih dari yang diharapkan. Salah satunya adalah, keinginan yang makin kuat untuk belajar membuat homepage. Keinginan untuk belajar bahasa-bahasa html, rtf, java script, dan sebagainya. Sampai pada akhirnya saya menemukan Arachnophilia, sebuah program web builder karya Paul Lutus. Yang menarik, program ini dapat didownload secara gratis. Namun, kita disarankan mengikuti program Care Ware-nya mereka. Suatu program 'pertukaran' atau barter, yang tidak melibatkan uang. So, here is one example of the deal:

To own Arachnophilia, I ask that you stop whining about how hard your life is, at least for a while. When Americans whine, nearly everybody else in the world laughs. We have so much, and yet we manage to:

* Overlook great examples of beauty around us,
* Miss our most important opportunities,
* Manage to make ourselves miserable by expecting something even better to come along....


Wah, hebat ya Paul Lutus ini. I think this is really great thing for humanity. Wah,seandainya saja Bill Gates punya pikiran begini ya!! Mimpi kali yeee...

So here is my deal: stop whining for an hour, a day, a week, your choice, and you will have earned your copy of Arachnophilia. Say encouraging words to young people, make them feel welcome on the planet Earth (many do not). Show by example that we don't need all we have in order to be happy and productive.

Paul Lutus, Port Hadlock, Washington

Tuesday, October 22, 2002

My Personal Heroes

Akhirnya, saya kembali mendapatkan akses ke buku-buku tercinta. Setelah masa adaptasi yang cukup lama di tempat tinggal yang sekarang, saya berhasil mengeluarkan sebagian buku-buku koleksi saya dari gudang. Saya memang gemar membaca, tapi bukan penikmat bacaan yang terlalu serius. Buku apapun, buat saya, seringkali merangsang timbulnya ide-ide baru dan memberi inspirasi. Tapi buku juga pernah membawa saya pada periode kurang fokus. Yaitu saat saya terlalu banyak melahap bacaan di luar bidang studi dan pekerjaan saya. Buku juga membuat saya merasa miskin sekaligus kaya. Miskin, karena seringkali gaji habis untuk memborong buku bacaan. Apalagi, ketika masih membujang dulu. Kaya, jelas karena referensi yang terus bertambah. Juga kaya dalam arti yang sebenarnya, ketika buku yang dulu saya beli dengan harga cukup murah, pada masa krisis ini, bisa bernilai jutaan rupiah.

Para penulis buku, adalah 'pahlawan besar' bagi saya, sama seperti para guru dan pengajar di mata saya. Terkadang, saya tidak habis mengerti, bagaimana mereka mendapatkan ide-ide. Bagaimana mereka menemukan cara bertutur yang demikian memikat. Bagaimana mereka mengelola 'bank data'. Dan masih banyak lagi. Di bawah ini, adalah sebagian pengarang favourite saya. Yang pasti, tidak satu pun dari mereka pernah meraih Nobel bidang Sastra, karena mungkin terlalu berat bagi otak saya.. :-P

Y.B. Mangunwijaya
One of my most favourite! Terutama karena beliau sangat 'lengkap', dan tulisannya banyak sekali menyentuh kehidupan pribadi dan profesi saya. Pada era Soeharto, tulisannya adalah oase segar, yang memberi alternatif baru, yang orang lain akan takut mengungkapkannya. Saya memiliki koleksi tulisan Romo Mangun yang cukup lengkap. Tetapi, bukunya yang saya suka, mungkin kurang terkenal, yaitu Samadhi dan Wastu Citra.

Goenawan Moehamad
Artikelnya di Catatan Pinggir (Tempo), dan juga artikel-artikelnya di DR, sangat mengagumkan. Dia sangat piawai membuat sintesa dari kejadian kontemporer masa kini dengan fakta-fakta sejarah dan budaya yang lengkap. Saya kagum dengan kepandaiannya untuk menampilkan korelasi dari dua fakta yang kita pikir tidak ada hubungannya. Tapi terutama, saya kagum dengan source data yang dia miliki, yang multidisiplin (bahasa pemerintah banget), dan sangat lengkap.

Umar Kayam
He..he.. Beliau berhasil meyakinkan saya, bahwa semua masakan itu uueennaak tenan. Cerpennya sangat populer, dan berhasil ditampilkan dengan selera humor yang sangat bagus. Tulisannya juga muncul secara 'kontekstual', lengkap dengan kritik tanpa pernah menyinggung satu pihak pun. Perkenalan saya, dimulai dari Mangan Ora Mangan Kumpul, yang berlanjut sampai ke Sugih Tanpa Bondo.

Ketiga penulis di atas, adalah 'pintu' bagi saya ke dunia 'ilmu sosial'. Selain itu, ada beberapa penulis buku lain, yang bagi saya, juga tidak kalah mengagumkan:

Takeshi Maekawa
Buat sebagian orang, sekuel Chinmi (Kungfu Boy), mungkin dilihat sebagai cerita fiksi saja. Padahal, gambar, suasana, dan teknik-teknik yang dilukiskan dalam buku tersebut, didasarkan pada teknik-teknik yang aktual dan riil. Beberapa teknik Chinmi untuk mendeteksi musuh-musuhnya, banyak yang merupakan teknik-teknik kontemplasi dari berbagtai aliran spiritual. Tapi yang terutama, perspektifnya itu lho... yahud banget.

Gosciny dan Uderzzo
Yaakk, betul..... Merekalah arsitek dari Petualangan Asterix dan Obelix. Mungkin komiknya dianggap kurang serius, tapi semuanya disiapkan secara seksama dan 'benar'. Komik lucu ini, menampilkan sisi lain dari karakter dan adat istiadat bangsa-bangsa di dunia, yang memang sangat sesuai dengan kondisi sesungguhnya.

So, man-teman.... siapa penulis idola anda, itu nggak penting. But let's gain samething from their writings.. Meminjam istilahnya Kiai Mustofa Bisri: "Badan yang lelah butuh istirahat, hati yang lelah butuh bacaan". Oche..oche..oche...

Monday, October 21, 2002

Hati yang Tenang

Beberapa teman, punya hobi untuk pergi ke discotique, full music cafe, ataupun tempat hingar-bingar lainnya, sepulang dari kantor. Pergi ke tempat-tempat tersebut, membuat mereka lebih rileks (katanya). Apalagi setelah melewati hari kerja yang melelahkan. Sementara itu, seorang teman yang lain, punya kegemaran meditasi atau melakukan beberapa gerakan yoga saat ia merasa letih dan tertekan. Relaksasinya didapat dari exercise tarik ulur semua urat badan, yang buat saya susah sekali untuk dilakukan. Saya sendiri, dulu, sering keluyuran malam-malam untuk melihat tukang-tukang sayur di Pasar Beringhardjo Yogya. Apalagi jika pikiran sedang sumpek karena mengejar deadline tugas-tugas kuliah. Melihat buah dan sayur beraneka warna, seolah mengisi lagi tenaga yang sudah terkuras. Juga (seringkali) memberikan ide-ide baru untuk tugas yang sedang dikerjakan.

Cukup lama bagi saya untuk mengerti, bahwa ternyata saya dan teman-teman melakukan suatu hal yang hakekatnya sama. Bahwa, sepanjang hidup, kita akan selalu dihadapkan pada berbagai hal, yang (seringkali hanya) diidentifikasikan sebagai persoalan, masalah, atau beban hidup. Dan setiap kali itu pula, kita mencoba menarik diri, berusaha menenangkan hati dan mendinginkan otak kita. Mencoba untuk kembali ke titik awal yang bebas beban.

Dalam usaha mencari ketenangan batin tersebut, meditasi bersifat internal, mengajak kita untuk lebih memusatkan perhatian ke 'dalam' (sering disalahartikan oleh banyak pihak sebagai konsentrasi), mengenali diri sejati yang sesungguhnya. Untuk mencoba mendengarkan 'the smallest voice within', mengenali suara hati yang sebenarnya. Tidak mudah, namun ini akan membawa kita untuk bisa 'melihat' banyak hal dengan lebih jernih. Demikian halnya yoga, ketika perhatian diarahkan ke setiap otot, persendian, dan nafas. Dengan meditasi dan yoga, setiap masalah, hanya akan dilihat sebagai faktor external yang cukup dilihat dan dirasakan sebagai object, yang tidak mempengaruhi diri kita.

Sementara, yang saya lakukan dengan berkeliaran di pasar (ataupun orang lain yang pergi mendengarkan musik yang keras) lebih bersifat external, cenderung semu dan relatif. Karena ketika diri saya kalut dan tidak tenang, saya cenderung untuk mencari tempat yang lebih ribut, lebih berisik, hingar bingar, dan chaos. Di sebut relatif, karena di tempat seperti itu, batin kita terasa lebih 'lega' dan 'tenang' karena lingkungan external jauh lebih sumpek, berisik, hingar-bingar, dan chaos. Juga dikatakan semu, karena batin kita itu sebenarnya belum berubah sama sekali. Masih dalam kondisi yang sama chaosnya dengan sebelumnya.

Tapi, di atas itu hanya premis saya lho, jangan disamaratakan. Tidak berarti bertandang ke discotique itu jelek. Bisa jadi, orang-orang ke sana memang hanya karena suka dengan musik-musik yang seperti itu. That's all. Saya sendiri, sedang berusaha agar bisa lebih jernih melihat dan mengenali diri, to be the master of myself.

Sunday, October 20, 2002

Marah untuk Bali

Masih tentang Bali. Memang pantas, kalau kita sedih, terpukul, dan sekaligus marah atas peristiwa peledakan tersebut. Dan itu terlihat sekali dalam pemberitaan di berbagai media massa. Berbagai pihak, dari pejabat tinggi dalam dan luar negeri, tokoh ormas, sampai masyarakat kebanyakan, hampir semuanya mengeluarkan pernyataan yang bernada marah. Bahkan ada yang mengutuk pelaku, agar pelaku mendapat ganjaran yang jauh lebih berat, mendapat nasib yang jauh lebih buruk lagi.

Salahkan itu semua? Tidak, tentu saja. Dalam situasi yang menyakitkan dan sangat memukul ini, kebencian, marah, dan dendam adalah hal yang biasa. Hanya saja, saya termasuk orang yang percaya, bahwa mekanisme mata ganti mata, darah harus ganti darah, tidak membawa pihak-pihak yang berseteru ke arah yang lebih baik.

Jangan salah, tidak berarti saya tidak punya marah dan dendam. Tidak berarti saya tidak benci dan setuju dengan pekerjaan yang biadab itu. Itu semua masih ada, saya juga manusia. Cukup lama bagi saya untuk mengerti ajaran "cintailah dan doakanlah musuh-musuhmu", yang hampir setiap minggu saya dengar. Tigapuluh tahun lebih saya menganggap absurd ajaran yang menyarankan "bila pipi kirimu dipukul, berikanlah pipi kananmu". Tapi ternyata memang ada mekanisme lebih tinggi lagi yang bekerja dengan energi dari level yang tak terlihat mata fisik kita.

Tjoa Kok Sui, seorang penghusada dari Phillipinna, menjelaskan dengan gamblang fenomena di atas dalam bukunya Self Defense. Ia mampu menjelaskan, bahwa ajaran-ajaran di atas benar adanya, dan bukan sesuatu yang absurd. Karena ternyata, emosi dan pikiran "negatif" yang kita kirimkan, justru akan memukul balik dengan kekuatan berlipat. Secara waskita, proses ini akan jelas sekali terlihat. Dan satu hal yang bisa mengatasi itu adalah dengan mengirimkan unconditional love, lewat simpati dan doa-doa kita (termasuk untuk para pelaku peledakan). Dengan unconditional love inilah, semua pihak (terutama diri kita sendiri) akan menerima balik Cinta Kasih Illahi. Jadi, semua mekanismenya memang justru untuk kepentingan diri kita.

Memang sulit sekali untuk dimengerti, apalagi untuk dikerjakan. Tak heran, seorang master mengatakan, "Unconditional love is the most precious gift we can give to anybody else".

PS: uugghh.... sister and brotherhood of dark forces are playing again... :-)
Pasca peledakan bom di Bali, di mana-mana suasana jadi tambah tegang, karena aparat keamanan memberlakukan pemeriksaan yang ketat. Tapi di BII Plaza, suasana tegang itu hilang. Gara-garanya (kata temen gue), para satpam membentuk formasi memanjang, yang lebih mirip pagar ayu-pagar bagus di acara mantenan...he..he....
/* ========google analytics===== =============================*/